Alasan Belajar Nulis
Aku kenal menulis di tahun 2017, tidak sejak kecil seperti banyak teman hehe. Awalnya aku tidak sengaja mengikuti kelas penulisan waktu itu. Aku hanya ingin mengisi waktu luang karena bosan. Namun, disana aku bertemu dengan teman-teman yang keren. Mulai dari kelas itu aku takjub dengan kepenulisan.
Setelah acara itu selesai, masih ada kopdar bersama teman-teman,
sayangnya aku sering sekali absen. Emh hampir tidak pernah malah. Tetapi aku
masih sering menyimak di grup. Di kelas itu aku menemukan dua teman yang cukup
akrab, kami pun sering bertemu di luar kelas yang akhirnya kami bersahabat. Dua
sahabatku ini sudah sangat jago dalam kepenulisan, sedangkan aku masih
membuntut saja. Lalu aku mencoba membuat blog dan beberapa kali mengisinya. Namun,
ada rasa tidak puas dengan tulisanku.
Karena alasan kesibukan, aku dan dua sahabatku mulai jarang
berkomunikasi. Mereka masih aktif menulis di blog, dan aku…bisa teman-teman
tebak jawabannya hehe. Lambat-laun aku mulai untuk menulis. Namun, sepertinya
aku belum menemukan big why ku. Rasanya senang sekali ketika bisa bergabung
dengan komunitas kepenulisan. Kala itu azzamku belum cukup kuat, sehingga
sering kandas di pertengahan.
Lama sekali aku vakum mengisi blog, karena aku merasa sulit
sekali menemukan ide tulisan. Menurut banyak orang yang aku dengar, menulis
menjadi salah satu terapi untuk menghilangkan stres (red: kegundahan). Dan benar
saja setelah aku mencoba menuliskan setiap perasaan yang aku alami, ada rasa
lega setelahnya. Ternyata menulis semenyenangkan itu.
Komentar
Posting Komentar